Selasa, 23 Desember 2008

apotek kotaq

Apotek : di kota Trenggalek jumlah apotek masih sangat sedikit, sehingga bila ingin mendirikan apotek di Trenggalek sangatlah berpeluang sukses. Kesempatan ini janganlah kita sia-siakan, sebagai warga asli Trenggalek dan saya berprofesi sebagai calon apoteker maka saya akan berdedikasi untuk mengabdi pada kota kelahiran saya. Karena mencari pekerjaan tidaklah mudah wahai teman….

Sabtu, 20 Desember 2008

mameso


mameso ini adalah perkumpulan bocah-bocah trenggalek dijember...awal mulanya terbentuk ya dari gagasan para mahasiswa tua yang ingin berkumpul sesama warga trenggalek,hitung-hitung nambah persaudaraan gitu..pokoknya seneng wes ada saudara saat kita jauh dari rumah...well,,,,matur suwun rencang2

jatah CPNS

Kuota CPNS 484 PDF Print E-mail
Rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2008 segera dilaksanakan. Tahun ini, Trenggalek mendapatkan kuota 484 formasi. Rekrutmen terdiri tiga jalur, yakni umum (312), honorer (152) dan sekretaris desa alias sekdes (20).

Kebutuhan tenaga pendidik alias guru masih cukup tinggi. Dari 312 CPNS jalur umum, 200 di antaranya untuk memenuhi tenaga pendidik.

Hal itu disampaikan Ketua Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Trenggalek I Gede Siama. Selain tenaga guru, pemkab juga merekrut 66 tenaga kesehatan dan 46 tenaga teknis. "Saya tidak hafal untuk kuota guru, tapi sekitar 200 orang," ucap Gede ditemui di Lapangan Sumbergedong saat Lomba Panahan Tradisional siang, dua hari lalu.

Dengan adanya kepastian jumlah kuota tersebut maka pemerintah daerah akan menyiapkan formasi yang diperlukan. Misalnya untuk tenaga kesehatan. Berapa dokter yang dibutuhkan, serta berapa perawatnya. Tentu Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Dr Soedomo yang mengetahui secara rinci. Nantinya BKD akan menanyakan ke dua lembaga tersebut. Begitu juga untuk tenaga teknis, apa saja yang dibutuhkan. "Tentunya Pak Bupati dan pejabat lain nanti akan menyiapkan formasi sesuai dengan kebutuhan," tutur Gede.

Selain lewat jalur umum, juga ada CPNS dari tenaga honorer sebanyak 152 dan CPNS untuk sekretaris desa (sekdes) sebanyak 20 orang. "Untuk tenaga honorer nama-namanya sudah turun, tinggal melengkapi berkas-berkasnya," lanjut Gede.

Dijelaskan lelaki berperawakan tinggi ini, berkas-berkas yang diperlukan tersebut diantaranya surat keputusan (SK) dari pejabat pemerintah. Lalu menyertakan daftar gaji, baik yang berasal dari APBD maupun APBN. Lalu keterangan tentang masa kerja yang terus-menerus atau tidak pernah putus.

Ditambahkan Gede, untuk jalur umum rencananya seluruh daerah di Jawa Timur akan digelar secara serentak. "Tanggal berapa penyelenggaraan tesnya itu yang saya belum tahu. Cuma BKN menargetkan tahun ini sudah harus selesai," tandas Gede. (JP)

panjat tebing


Trenggalek memiliki beberapa gunung yang sangat ideal untuk panjat tebing, antara lain Gunung Sepikul di Desa Watuagung Kecamatan Watulimo dan Gunung Linggo di Desa Nglebo Kecamatan Suruh. Gunung tersebut sering digunakan sebagai arena latih panjat tebing mahasiswa pecinta alam dari berbagai perguruan tinggi, club pecinta alam dari dalam maupun luar negeri (bertaraf nasional maupun internasional) dan TNI.

Jumat, 19 Desember 2008

geografi kota ku


Trenggalek terletak antara 111° 24' dan 112° 11' Bujur Timur dan antara 7° 53' dan 8° 34' Lintang Selatan. sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung dan Ponorogo, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung, sebelah Selatan Samudra Indonesia dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pacitan dan Ponorogo. Luas Trenggalek 126.140 Ha, terdiri dari 1/3 bagian dataran rendah, 2/3 wilayah pegunungan dengan jenis tanah mediteran, gromosol, andasol, aluvial, dan laterit. Menurut sistem Schmid dan Ferguson, Trenggalek beriklim Tipe C, musim kemarau antara 4 sampai 7 bulan dan curah hujan rata-rata 2.900 mm/tahun. Ketinggian dari permukaan air laut antara 0.00 meter sampai 1.500 meter dengan kemiringan antara 7% sampai 40%.

Kabupaten Trenggalek terdiri dari 14 Kecamatan, 152 desa dan 5 kelurahan. Berbagai potensi sumber daya alam yang dapat didayagunakan antara lain bahan tambang: marmer, mangaan, kaolin, piropilit, batu bobos, dll. Produksi pertanian berupa padi, kedelai, kacang tanah, jagung. Hasil perkebunan antara lain kopi, cengkeh, kakao, kelapa, pisang, manggis, salak dan durian. Salah satu hasil hutan adalah getah pinus.
Dan, yang tak kalah menarik dan besar potensinya adalah OBYEK WISATA

kota ku



Kabupaten Trenggalek terdiri dari 14 Kecamatan, 152 desa dan 5 kelurahan. Berbagai potensi sumber daya alam yang dapat didayagunakan antara lain bahan tambang: marmer, mangaan, kaolin, piropilit, batu bobos, dll. Produksi pertanian berupa padi, kedelai, kacang tanah, jagung. Hasil perkebunan antara lain kopi, cengkeh, kakao, kelapa, pisang, manggis, salak dan durian. Salah satu hasil hutan adalah getah pinus.
Dan, yang tak kalah menarik dan besar potensinya adalah OBYEK WISATA.

sejarah Trenggalek



Berdasar pada Kitab Babon Sejarah Trenggalek, Kabupaten trenggalek telah dihuni manusia sejak ribuan tahun yang lalu, yaitu pada jaman pra-sejarah. Hal itu dapat dibuktikan dengan telah ditemukannya artifak-artifak jaman batu besar seperti: Menhir, Mortar, Batu Saji, Batu Dakon, Palinggih Batu, Lumpang Batu dan lain-lain. Benda-benda tersebut tersebar di daerah-daerah yang terpisah yang dimungkinkan di daerah tersebut adalah jalur perjalanan manusia Pemula. Berdasar data tersebut disimpulkan bahwa, perjalanan manusia Pemula berasal dari Pacitan menuju ke Wajak Tulungagung dengan melalui jalur:

Dari Pacitan menuju Wajak melalui Panggul, Dongko, Pule, Karangan dan menyusuri sungai Ngasinan menuju Wajak Tulungagung.

Dari Pacitan menuju Wajak melalui Ngerdani, Kampak, Gandusari dan menuju Wajak Tulungagung.

Dari Pacitan menuju Wajak dengan menyusuri Pantai Selatan Panggul, Munjungan, Prigi, dan akhirnya menuju ke Wajak Tulungagung.


Menurut HR VAN KEERKEREN, Homo Wajakensis (manusia purba wajak) hidup pada masa plestosinatas, sedangkan peninggalan-peninggalan manusia purba Pacitan berkisar antara 8.000 hingga 23.000 tahun yang lalu. Sehingga, disimpulkan bahwa pada jaman itulah Kabupaten Trenggalek dihuni oleh manusia.

Walaupun banyak ditemukan peninggalan manusia purba, untuk menentukan kapan Kabupaten Trenggalek terbentuk belum cukup kuat karena artifak-artifak tersebut tidak ditemukan tulisan. Baru setelah ditemukannya prasasti Kamsyaka atau tahun 929 Masehi, dapat diketahui bahwa Trenggalek pada masa itu sudah memiliki daerah-daerah yang mendapat hak otonomi / swatantra, diantaranya Perdikan Kampak berbatasan dengan Samudra Indonesia di sebelah Selatan yang pada waktu itu wilayahnya meliputi Panggul, Munjungan dan Prigi. Disamping itu, disinggung pula daerah Dawuhan dimana saat ini daerah Dawuhan tersebut juga termasuk wilayah Kabupaten Trenggalek. Pada jaman itu tulisan juga sudah mulai dikenal.

Setelah ditemukannya Prasasti Kamulan yang dibuat oleh Raja Sri Sarweswara Triwikramataranindita Srengga Lancana Dikwijayatunggadewa atau lebih dikenal dengan sebutan Kertajaya (Raja Kediri) yang juga bertuliskan hari, tanggal, bulan, dan tahun pembuatannya, maka Panitia Penggali Sejarah menyimpulkan bahwa hari, tanggal, bulan, dan tahun pada prasasti tersebut adalah Hari Jadi Kabupaten Trenggalek